waktu itu, nangis habis bung air sebotol, kerier berat nya minta ampun air nya aja 6 botol ukuran 1,5 di tambah botol 600 ml - 7 atau 8 botol aku lupa persis nya berapa, yang saya ingat saya bawa air dua tingkat penuh. berat nya minta ampun, bawanya dari jalur linggasana lagi hahaha jalur yang star nya lebih rendah dari jalur linggarjati. karena merasa keberatan saya buang lah 1 botol air 1,5 liter itu, dan ternyataaa taraaaa tidak mengurangi beban di pundak saya hahahaha membuang air sebotol tidak berarti membuat kerier menjadi ringan. daaaan habis ituuu, susaaah nyari air, hujan tak kunjung datang dan kebutuhan air menipis hahahaha menyesal lah saya karna membuang air, ingat man teman jangan lakukan apa yang saya lakukan dulu hahaha. sekalinya hujaaan bahagianya minta ampun, gelar plastik nampung air. kerier seberat apapun gak papa yang penting gak kesusahan air hahaha. begitu lah pengalaman saya pas di ciremai kala itu wkkwkw ketawa sendiri kalo ingat
hari ini pulang dari nikahan teman di semarang, dari awal perjalanan sudah mulai turun hujan. Kami yang anak motor mania ini sudah standby mantol (senjata kami anak motor), dan sepertinya hujan turun rata di mana mana atau setidak nya sepanjang rute yang kami lalui untuk sampai jogja. hal ini membuat saya mulai menggigil di perjalanan, terutama begitu memasuki ringroad sala tiga, udaranya terasa lebih dingin dan menusuk tulang. Setibanya di jalan keluar ringroad salatiga saya meminta bojo untuk istirahat sejenak. tanggan sudah mulai keriput putih, mungkin begitu juga dengan kaki karna sudah terendam air sedari didalam sepatu. tiba tiba saya jadi teringat emak saya, membuat saya melamunkan masa dulu. Dulu sepulang naik gunung dari merbabu bersama teman, mungkin karna sudah mendengar suara motor masuk, emak kelur sambil tersenyum dan berkata “kalian sudah pulang”. sambil melihat kami membuka mantol dan menurunkan barang barang kemudian menyuruh kami mandi air yang sudah di panaskan sejak