Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2013

Merenungkan Hakikat Sebuah Tujuan

Seperti hanya anak panah yang terlontar tanpa arah... Semua yang kita lakukan akan sia-sia ketika kita tidak mengetahui tujuannya...  Dalam udara yang dingin di Gedung Songo Ungaran. Semua anggota WAPALHI berkumpul. Mereka yang tadinya jauh berada di kota, sibuk dengan kerja dan keluarga saling meluangkan waktu mereka untuk mendatangi camp rembug WAPALHI.

Pentingya sebuah Tujuan

Mengetahui apa tujuan kita dalam suatu hal adalah sebuah keharusan. Aku mendapatkan hal ini dari organisasi yang aku ikuti yaitu WAPALHI ( Wahana Pecinta Lingkungan Hidup ) Polines. Aku tidak akan mendapatkan hasil dari sesuatu karena tidak ada tujuan yang jelas sebelumnya. Apasih tujuan mu masuk wapalhi ??? Pertanyaan ini selalu terlontar ketika aku akan menjadi anggota sampai aku benar benar menjadi anggota di Wapalhi. Dan tidak banyak dari kami yang benar benar mengetahui jawaban dari pertanyaan itu. Paket pengembaraan di Wapalhi mengajariku akan hal itu. Apa sebenarnya tujuan ku naik gunung ?. Ketika aku memiliki tujuan puncak, maka prioritas ku adalah puncak dan aku akan berusaha bagaimana caranya menggapai puncak tanpa menghiraukan hal lainnya.

Air

Kakak ku Sahal  ( Bletog ) sangat suka dengan elemen alam yang satu ini yaitu air. Dia selalu menjabarkan kelebihan kelebihan air. Kata dia Air itu spesial  air mampu memecahkan batu yang begitu keras kata dia. air mampu menyesuaikan dengan tempat dia berada kata dia walaupun air mampu  berubah wujut, namun dia mampu kembali kewujut  semula kata dia air mampu menjadi begitu lembut tapi juga mampu menjadi sesuatu yang keras kata dia

Pengembaraan Ciremai

Walaupun Mendengar kalau gunung Ciremai di tutup, namun kami bertiga; aku, Budi ( Gori ), Guntur ( Gendon ) tetap berangkat dari Semarang. Kami di antar anak – anak sampai ke stasiun Poncol, jam 19.00 kami bertolak. Di kereta kami bertemu dengan anak – anak Argapeta yang akan berangkat lomba ( Semoga mereka pulang membawa kemenangan …amien ). Perjalanan di kereta ini terasa singkat, mungkin karena kami semua tertidur lelap. Jam 23.30 kami sampai di Stasiun Prujakan Cirebon. Kami bermalam di sini malam ini. Paginya baru melanjutkan perjalanan ke rumah sodara mas Gendon. Kami harus berjalan sekitar 400m untuk sampai di jalur angkot, kami naik angkot D6 sampai di halte. Kemudian oper mini bus sampai di pertigaan Linggarjati, selanjutnya naik ojek sampai di rumah alm wak Danu. Kami menghabiskan satu hari di Cilimus menyusun perbekalan sembari menunggu adik – adik kami yang menyusul dari Semarang.