Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2012

Wulung Adri

         Wulung Adri adalah sebuah nama pemberian Ketua pendidikan Dasar XXV Rizky Novan kepada angkatan kami. Wulung Adri berartikan Elang Gunung, kenapa kami di beri nama ini ? karena Senior kami berharap kami akan seperti elang Gunung Yang Kuat, Bebas dan Loyal hahayy katanya sih gitu.          Kami, Elang Gunung merupakan sekumpulan orang orang yang memiliki karakteristik berbeda beda, pola pikir berbeda dan latar belakang yang berbeda pula.            Kami dilahirkan di gunung Ungaran. Setelah menjalani beberapa tahapan seleksi, seleksi alam maupun seleksi wapalhi kami di lantik di Curug Lawe Ungaran pada tanggal 22 April 2011 bertepatan dengan hari bumi. kami di lantik dalam moment long march berjalan dari kampus sampai ke Curug Lawe dalam rangka membayar hutang long march kami yang gagal heheee.

Mbolang eps.2

         Ini hari ke dua kami, agenda hari ini adalah jako-arsen-kopi bawah-nyatnyono dan kembali ke kampus. Pagi kami selalu di buka dengan sarapan dan binjas, biar tenaga maksimal hehee. Amunisi siap perjalanan di mulai.                  Jako, tujuan pertama kami. Setelah melewati kebun teh kami beranjak menuruni punggungan yang kemiringannya mencapai 80 drajat aku rasa. Jalan yang kami lewati adalah jalan setapak yang cukup terjal. Harus jaga jarak satu dan yang lainnya agar tanah yang kami lewati tidak longsor. Setelah sampai di Jako, beberapa dari kami meminta break untuk memberi pupuk ke alam ( pop) hehee disini strategis karena dekat air.                 Dari sini perjalanan di bagi dua kelompok, kelompok pertama Ari, Bayu, Erwin, Aji melewati sungai untuk susur sungai. Kelompok ke dua Aku, Guntur, Suminto, Zakaria melewati jalan darat menyisir tepi sungai.

Mbolang eps.1

           Judulnya mbolang karena kami memang seperti bocah ilang hehee, tapi kali ini bolangnya di hutan. Kami ( Aku, Ari, Aditya, Aji, Erwin, Guntur, Zakaria, Budi, Suminto ) mengadakan perjalanan ke gunung Ungaran, gak muncak tapi sasak Ungaran. Ini cerita hari pertama kami.            Jam 8 malam kami berkumpul di base camp ( Posko Damai Wapalhi ) yang kemudian di antar senior kami ke Sukun. Ari dan Aditya tidak berangkat bersama kami, rencananya mereka berdua akan menyusul di karenakan ada urusan. Jadi kali ini kami hanya mbonek bertuju.                   Butuh kesabaran kalau mbonek. Tidak semua kendaraan yang lewat mau memberi tumpangan ke orang yang baru mereka kenal. Jam 9 ahirnya kami dapat tumpangan sampai de Lemah Abang. Di sana kami bertemu dengan Aditya yang ternyata sudah lama menunggu kami.

Gagal Muncak

Kalau baca judulnya kasian banget ya hehee. Ya kali ini aku gagal sampai puncak, puncak ungaran malu maluin gak hehhee. Tapi intinya bukan itu, tapi cerita yang mengiringinya ha ha hay. Kami mempunyai program   kerja, yang salah satu acaranya mendaki gunung Ungaran lewat Medini. Sebelum pendakian ini malamnya kami mengadakan kegiatan di sini (Medini). Maklum yang namanya panitia konsekuensinya pasti gak tidur semalaman ya toh. Tenaga sudah terkuras, pikiran sudah terkuras, semuanya terkuras ras ras hehheee ( lebay ). Paginya Pendakian di mulai. Kesalahan ku di sini tidak melakukan pemanasan sebelumnya, ditambah tenaga diforsir didepan. Perjalanan dari Medini – Perumasan awalnya enteng tapi lama kelamaan terasa berat dan semakin berat.   Sampai di Perumasan kami langsung memutuskan lanjut dan tidak beristirahat dulu. Alhasil udah ketebak, sebenarnya lebih mendasar pada beban pikiran yang menambah perjalanan ini terasa berat bukan soal jalur atau apa. Awalnya kaki ini

My Class AK B

                AK B adalah sebuah populasi kecil berisi 26 anak  lucu lucu dan imut imut hehhee yang nantinya akan menjadi sebuah keluarga kecil selama 3 tahun di POLINES. 26 anak mempunyai karakteristik dan pemikiran yang berbeda beda, dapat di tebak sendiri situasi apa yang nantinya bakalan tercipta. Sebagian besar dari kami merupakan anak asli Semarang, hanya sebagian kecil yang anak rantau. Ada anak Cepu, anak Blora, anak Pati, anap Purworejo, dan aku anak Boyolali hehheee.                 Dikelas ini aku menemukan seorang teman yang saat ini menjadi teman dekat ku yaitu Annisa dari Purworejo, aku sering memanggilnya Sa. Kebetulan kami juga satu kos, pernah satu wisma juga jadi aku cenderung lebih dekat dengannya. Aku bersukur bertemu teman teman yang sederhana disini, gak bergaya hidup mewah( ini  membuatku ngirit hehheee).

First hiking

            Sebenere agak telat pake banget kalo postingnya sekarang hehehee, tapi gak tau kenapa aku pengen cerita pengalaman ku pertama naik gunung.             Ini pengalaman ku naik gunung ungaran, Gunung ungaran ternyata merupakan salah satu gunung yang aktif dengan ketinggian sekitar 2080mdpl. Sebelumnya aku belum pernah naik gunung sama sekali walaupun notabenya aku anak kaki gunung hehee. Pertama lihat brosur dari wapalhi tentang pendakian gunung ungaran aku langsung tertarik, sudah nyoba nyari temen cuman gak ada yang mau aku ajakin naik gunung. Ahirnya aku daftar sendiri dengan bayangan bakalan dapet teman banyak disana nantinya.            Setelah tau apa aja yang harus di bawa saat fun hiking dari tehmeet (gak tau ni bener gak nulisnya hehheee), aku udah siap buat hiking bersama anak wapalhi. Beneran disini aku dapat teman yaitu Taning anak Pati dan beberapa orang lagi yang sebagian udah pernah ketemu saat latihan bareng Wapalhi. 

Gua Mburi Omah

                             Namanya aneh ya hehee. Aku juga berasa aneh pertama dengarnya. Karna gak bisa masuk Gua Jomblang, ada bapak bapak yang ngasih saran buat masuk buri omah aja yang dalam bahasa Indonesia berarti belakang rumah. Dengar bapak itu nagsih saran sempat dongkol Aku kira bapak itu ngejekin gak bisa masuk jomblang malah suruh masuk buri omah, dalam pikiranku saat itu buri omah adalah jamban. Tapi ternyata emang ada gua yang namanya Buri Omag huahahhahaa. Maaf bapak sudah salah sangka :P                 Ahirnya Kami putuskan  untuk masuk gua Buri Omah. Kami masuk bakda jumatan. Sesampainya di mulut gua aku celingukan nyari Omah ( Rumah ). Aku berpikir kenapa di kasih nama Buri Omah karena letaknya yang di belakang rumah. Tapi tetap aja aku gak menemukan rumah, dan aku jadi tambah bingung sekaligus penasaran kenapa gua ini di namakan Buri Omah.