Ketemu teman sma yang waktu itu sama sama naik gunung merapi, 17 agustus 2014. Dapet kabar kalo dia naik merapi juga, kaya orang konyol liatin tenda satu satu siapa tau bisa ketemu, dan pas 17 agustusan itu tendanya kok kaya pemukiman banyaak banget hahaah, kebayang kan nyari satu orang di antara entah berapa orang yang sama sama naik merapi.
teriak teriak nama rimbanya, dalam hati sambil ngomong, (masa bodoh deh keliatan konyol, orang gak kenal juga), nggak lama habis itu dia keluar dari tenda, jebul tangi turu, lakok hasyem umpat ku hahahha (ternyata bangun tidur, dan ada sedikit bahasa umpatan dalam bahasa jawa yang nggak bisa di bahasa Indonesiakan hahaha)
sambil ngobrol ngalur ngidul, maklum lama nggak ketemu temen SMA dan sehobi trus aku bilang " rinjani yok "
"berapa bajet ?", tanya nya
" 600 ribu pp, kalo mau beli oleh oleh ya nambah dikit " jelas ku.
" wah boleh, aku nyari uang dulu, kita kumpulin beberapa teman sma sekalian " dan september 2014,
ahirnya kita naik Rinjani bareng. Dengan beberapa drama yang sempat menyertainya karena sempat hampir gak jadi berangkat karena mendadak sakit dan pesan yang mau saya sampaikan.
Allah mempunyai waktu tersendiri dalam mengabulkan doa yang di luar perkiraan hambanya. saya sudah berencana naik rinjani jauh jauh hari awal semester enam, itu pula yang menjadi dorongan semangat saya untuk menyelesaikan Tugas Ahir sebelum lebaran kala itu. dan ternyata rencana yang sudah saya susun lama gagal karna beberapa personil lain gak bisa berangkat, semua sudah ter chek list mulai dari uang saku yang sudah di tabung sejak awal, perkap dan perbekalan, rute transport dan biaya nya, semuanya. tapi saya ahir nya dapat berangkat ke Rinjani dari hasil obrolan ringan dengan teman SMA saya.
Komentar
Posting Komentar