Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2017

peluk hujam mu

kekasih, berulang kau ajariku menghadapi sunyi, pada rasa yang seolah mengolok hati, tak apa sendiri, tak apa seperti ini, toh kau senantiasa berada di relung hati sebelah kiri. aku akan senantiasa menunggu, pada jawab sebuah rindu, sampai awan putih menjadi kelabu, kemudian air membumi bersama doa mu, cinta memang seperti itu sesekali cinta menjelma malaikat yang mendekap ku dengan sayap sayap mu, sesekali pula di hujam nya aku dengan pisau pisau yang tersembunyi di balik sayap mu, yang orang sebut itu rindu. surabaya, 26 oktober 2017

Curhatan Anak Rantau Tentang “Sekolah” Yang Sebenarnya (2)

Minggu training yang tersasa begitu panjang. Dalam satu minggu pertama kami bekerja agendanya adalah pelahitan langsung dari dealer development Jakarta. Seorang juru IT dan seorang lagi Akuntan di datangkan untuk membekali kami konsep pekerjaan yang pada ahirnya akan kami kerjakan dalam hari hari berikutnya. Training ini lebih di tujukan untuk kami bertiga, saya selaku head akuntan, seorang karyawan lain sebagai seorang sales counter dan satu lagi sebagai seorang kepala gudang. Semua pekerjaan yang akan kami lakukan dalam hari hari maupun bulan bulan berikut nya di paksakan selesai diajarkan dalam satu minggu. Terlebih saya sebagai head akuntan di tutut memahami pekerjaan dari sales counter dan kepala gudang juga. Kepala saya rasanya mau pecah, saya harus mencatat semua yang harus saya lakukan. Mencatat memperhatikan sekaligus memahami, seperti otak tangan mata dan telingan bekerja dalam satu waktu. Melihat setelah kepulangan mereka berarti saya harus melakukan semuanya seorang di

Curhatan Anak Rantau tentang "Sekolah" Yang Sebenarnya

Saya percaya bahwa tidak ada yang kebetulan di muka bumi ini, termasuk dimana saya sekarang bekerja. Surabaya, ya Sekarang saya bekerja di Surabaya nunut menjadi masyarakat nya Bu Risma karena kebetulan beliau yang sekarang sedang menjadi walikota. Lulus tepat 3 tahun dari POLINES tidak lantas membuat saya mendapatkan pekerjaan cepat. 8 bulan saya menganggur mencari pekerjaan ke sana kemari, sampai di bulan Mei 2015 keputusan saya di hari itu mempengaruhi dimana saya di hari ini. Masih menjalani tahapan seleksi di sebuah BUMN besar, membuat saya agak ragu untuk memasukkan lamaran di sebuah perusahan swasta ( Bagaimana cerita dan keinginan saya yang kuat akan masuk nya ke BUMN ini akan saya bahas di tulisan yang lain nanti ). Awalnya sempat ragu untuk mendatangi tes di perusahaan yang namanya saja belum pernah dengar, sampai pada suatu malam saya berpikir kok sombong ya kalo kesempatan yang sudah di sediakan oleh Allah kemudian saya sia siakan. Belum tentu keterima juga, kok ud

Setasiun Kereta Api

hari ini kuperhatikan pekerjaan seorang pekerja KAI di sebuah peron kecil yang sepi. di sepanjang yg saya lihat di sana hanya terdapat tiga orang, satu orang satpan dan dua orang lagi pekerja KAI berseragam putih topi merah, yang bahkan sampai seusia ku ini aku tidak tau apa nama jabatan mereka. satu hal yang saya sadari mas mas yang belum cukup tua itu mengangkat dan menurunkan beberapa tuas, kemudian seperti bicara pada microfon entah kesiapa. setelah itu lantas keluar menjinjing kotak besi ber cahaya warna hijau. beberapa detik kemudian kereta melintasi kereta yang aku tumpangi, kemudian petugas itu kembali bekerja seperti yang di lakukan semula, mengulang nya pada beberapa tuas yang sebelum nya aku lihat. sunguh pekerjaan yang mulia pikir ku, dari peron kecil yang sepi itu nyawa semua orang di dalam beberapa kereta terletak di tarikan tuas nya. betapa hal yang mungkin dia mulai bosan lakukan tapi selalu di lakukan dengan sungguh sungguh dan penuh kehati hatian karna pertimbang