Semoga kelak anak cucu masih bisa melihat hijaunya tanaman dan cantik nya bebungaan
Sedari dulu ketika di Surabaya ingin sekali memulai menanam di teras kamar kos dengan bebungaan, tapi terbatasnya lahan membuat itu saya urungkan, kebutuhan lahan parkir lebih mendesak saat itu hahaha.
Ada sedikit tanah sepetak di pojok belakang kantor, saya dan Teguh (teman kantor ) menaruh beberapa tanaman kecil, mulai biji pepaya yang tersemai dengan sendirinya, rambutan dan bebijian yang tidak sengaja tumbuh di dekat tempat sampah depan kantor, kami pindahkan kebelakang tapi rusak oleh tikus.
Setelah pulang ke jogja, ketika jogja sedang panas panasnya ternyata jendela lantai 2 kami yang seabrek itu tidak cukup untuk membuat lantai dua terasa sejuk untung ngaso. Iya seabkrek beneran karena dari 4 sisi ruangan, 2 nya terpakai sebagai jendel geser satunya dinding, satunya lagi jalan tangga menuju lantai satu. Kalau semua jendela di buka ruangannya jadi berkali lipat lebih luas, dengan pemandangan sawah yang masih hijau di belakang rumah, dan angin yang berhembus masih terasa anget.
Berawal dari kepanasaan ini saya memutuskan untuk mulai menanam, menaruh beberapa tanaman di balkon luar berharap akan rimbun dan memberikan kesejukan. Saya sangat suka nuansa hijau dan sejuk seperti di gunung, seperti anak bayi yang ketiduran di nina bobokkan oleh alam.
2 bulan menanam, beberapa metode menyiram telah saya coba, dari semprot an yg kecil, besar, yg otomatis, yang kaya ketel ada corong nya itu, bahkan botol air mineral dari yang 600ml sampe 1,5 L mencari mana yang lebih efisien dan efektiv. Terkadang hal hal yang memakan waktu seperti menyiram tanaman ini membuat semangat menanam saya agak kendor, karna harus membagi waktu untuk mengerjakan pekerjaan rumah, mengurus tanaman di balkon, di belakang rumah, mengurus ikan, mengurus kucing dan membantu suami di toko, beberapa kali saya merasa kualahan membagi waktu, akan tetapi setelah main ke @lintangpanglipuran dan berbincang dengan pak @bambangsriyono_ membuat semangat menanam saya kembali terisi.
Pak Bambang memberi tau, kalau satu pohon beringin ditebang akan membuat 3 mata air di area terdekat akan mati. Perkataan beliau membuat saya melamun dan memikirkan, bagaimana anak cucu saya kelak, mungkin sawah di belakan rumah ini juga akan hilang, mata air di sumur kami juga bisa habis.
Komentar
Posting Komentar