hari ini pulang dari nikahan teman di semarang, dari awal perjalanan sudah mulai turun hujan. Kami yang anak motor mania ini sudah standby mantol (senjata kami anak motor), dan sepertinya hujan turun rata di mana mana atau setidak nya sepanjang rute yang kami lalui untuk sampai jogja.
hal ini membuat saya mulai menggigil di perjalanan, terutama begitu memasuki ringroad sala tiga, udaranya terasa lebih dingin dan menusuk tulang. Setibanya di jalan keluar ringroad salatiga saya meminta bojo untuk istirahat sejenak. tanggan sudah mulai keriput putih, mungkin begitu juga dengan kaki karna sudah terendam air sedari didalam sepatu.
tiba tiba saya jadi teringat emak saya, membuat saya melamunkan masa dulu.
Dulu sepulang naik gunung dari merbabu bersama teman, mungkin karna sudah mendengar suara motor masuk, emak kelur sambil tersenyum dan berkata “kalian sudah pulang”.
sambil melihat kami membuka mantol dan menurunkan barang barang kemudian menyuruh kami mandi air yang sudah di panaskan sejak kami di perjalanan tadi, biasanya di tambahkan sedikit garam.
katanya garam bisa membuat capek hilang, saya juga gak tau bagaimana kebenarannya dari sudut pandang keilmuannya hehe.
tapi hal ini selalu di lakukan emak saya, ketika melihat hujan deras dan tau kalau anak nya habis berpergian, begitu sampai rumah emak akan menyuruh kami mandi air panas dengan tambahan garam yang sudah di siapkan. kemudian menyiapkan teh hangat atau makanan untuk menghangatkan tubuh.
dan kembali ke masa sekarang, tadi di perjalanan saya merogoh hp yang tersimpan di dalam mantol, mencoba mengetik beberapa pesan dengan agak susah karna touchscreen jadi sedikit kurang sensitif terkena air hujan.
terketik lah pesan di sebuah grup dengan terbata bata dan typo yang intinya minta tolong ke mbak sar (salah satu karyawan di toko ) untuk merebus air.
ee malah di balas nya “sak iki” (sekarang)
rasa hati pengen mbalas, enggak besok lebaran kucing dengan emot gundul nyengir hahaha
tapi karna hp basah apa daya, ibi bukan waktunya berbasa basi, ahir nya cuman terketik “ he e, dikebai” dengan harapan dia gak ngerebus airnya seukuran secangkir kopi heheheh
****
teruntuk emak saya, terimakasih telah memberikan nilai nilai kasih sayang dan kehangatan terhadap saya, dan semoga kelak bisa saya turunkan nilai nilai tersebut terhadap anak cucu nantinya
Komentar
Posting Komentar