Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2018

ngalah ke diri sendiri

Membaca berita kemarin perihal meninggalnya seorang pendaki di gunung raung dan di sangkutkannya kepada pengambilan keputusan terhadap perjalanan menuju puncak. Saya teringat kembali pendakian ke gunung rinjani tahun 2014 lalu yang mengharuskan saya mengambil keputusan untuk tidak melanjutkan perjalanan. Musuh terberat dalam hidup ini adalah diri sendiri, baik dalam sebuah pendakian maupun dalam kehidupan sehari hari. Terlebih dalam sebuah pendakian yang sifatnya zero toleran. Bahkan saya sendiri terkadang masih memiliki toleran, sesuatu yang seharusnya tidak ada dalam pendakian. Perjalanan menuju lombok kemudian Rinjani ini awal nya sempat saya batalkan karena satu minggu sebelum pendakian saya sakit yang membuat saya hanya terbaring di tempat tidur. Sempat saya sampaikan kepada teman saya niatan itu kemudian dia menjawab " aaalaah kudu melok kowe, mengko kowe ning gonanku sik trus ngombeobat, isuk e mesti masi ( ah harus ikut kamu, nanti kamu ke tempat ku dulu trus minum

Tentang waktu yang "tepat"

Saya sangat tertarik dan begitu menyukai pulau kalimantan. Ibu selalu bercerita tentang kakek nenek dan masa kecilnya dikalimantan, cerita cerita ibu itu yang membuat saya entah kenapa selalu tertarik untuk ke sana. Pernah suatu ketika di sekolah dasar, guru meminta untuk menggambar bebas. Tidak seperti anak anak yang lain menggambar gunung pantai atau binatang kesukaan mereka, saya malahan memilih gambar peta kalimantan. Pas di tanya kenapa menggambar peta dengan bahagia saya jawab " kakek saya tinggal di sana". Begitu duduk di banku SMA, mulai lah nulis dalam book list, salah satunya "pergi ke kalimantan bertemu kakek dan nenek". Anak yang pergi keluar kota naik bis aja mabok ini punya impian ke luar pulau yang bakalan berkali kali lipat jauh nya. Tapi impian untuk kekalimantan masi menggebu sembari selalu di jampi jampi doa ke Allah. Yang tadi nya naik bis sampe kecamatan mabok, naik tingkat sma di kabupaten, trus kuliah di beda kota lama kelamaan grade