Membaca berita kemarin perihal meninggalnya seorang pendaki di gunung raung dan di sangkutkannya kepada pengambilan keputusan terhadap perjalanan menuju puncak. Saya teringat kembali pendakian ke gunung rinjani tahun 2014 lalu yang mengharuskan saya mengambil keputusan untuk tidak melanjutkan perjalanan. Musuh terberat dalam hidup ini adalah diri sendiri, baik dalam sebuah pendakian maupun dalam kehidupan sehari hari. Terlebih dalam sebuah pendakian yang sifatnya zero toleran. Bahkan saya sendiri terkadang masih memiliki toleran, sesuatu yang seharusnya tidak ada dalam pendakian. Perjalanan menuju lombok kemudian Rinjani ini awal nya sempat saya batalkan karena satu minggu sebelum pendakian saya sakit yang membuat saya hanya terbaring di tempat tidur. Sempat saya sampaikan kepada teman saya niatan itu kemudian dia menjawab " aaalaah kudu melok kowe, mengko kowe ning gonanku sik trus ngombeobat, isuk e mesti masi ( ah harus ikut kamu, nanti kamu ke tempat ku dulu trus minum
blog ini mulai tumbuh, dari blog pribadi milik lili jadi blog yang akan menuliskan cerita cerita dalam kelurga apak antroso dan amak lili