Melihat popo kembali kepada Tuhan dengan begitu mudah dan indahnya, saya yankin Popo adalah orang yang baik, ini bukan lagi persoal agama, tapi sudah urusan manusia dengan Sang Pencipta. Popo kami beragama budha, memilihi 6 anak. Anak pertama popo menjadi mualaf, anak ke 4 popo menjadi seorang kristiani, tapi popo tidak merubah sedikit pun kasih sayang beliau kepada anak anaknya. Sebelum pulang ke Singkawang untuk menghadiri pernikahan jiji kami, saya sempat bertanya “apakah nggak papa kalau saya di sana menggunakan jilbab dalam acara tersebut?” , saya rasa ini perlu saya tanyakan, karena saya tidak tau apa yang akan terjadi terhadap keluarga disana setelah saya pulang dari Singkawang ketika dalam acara sakral tersebut saya menggunakan jilbab.
Kemudian popo kami menjawab “nggak papa, pakai saja, tidak usah pikirkan orang berkata apa”
saya sempat memikirkan bagaimana orang orang akan bersikap terhadap saya, tapi di luar perkiraan tetangga tetangga popo begitu baik, tidak memandang saya yang mengenakan jilbab dengan pandangan nyinyir dan tak suka, mereka semua menganggap saya bagian dari mereka, mengingatkan makan yang dalam agama saya tidak boleh di makan, saya merasakan kehangatan di sini. Orang orang di dalam rumah juga biasa saja, mereka memberi ruang kepada kami ketika kami menjalankan kewajiban sembahyang dalam agama kami.
Popo memberi saya kehangatan yang sesunggunya, memeluk saya dalam keberagaman yang ada. memandang kami sebagai anak dan cucu bukan berdasar apa agama kami. dari popo saya merasa selalu di ingatkan, melihat manusia sebagai manusia,jauh jauh tahun saat imlek di usia 70 popo sudah mempersiapkan pas foto komplit dengan bingkainya, seolah popo sudah mempersiapkan kematian beliau.
malam saat beliau di rumah sakit, beliau berkata ingin tidur saja, disana banyak teman dan popo bahagia.
Popo menyebutkan beberapa nama sodara beliau yang sudah duluan tiada, beliau juga menyampaikan kalo sudah di tunggu kapal. Hal ini membuat ibuk dan adik adiknya yang menunggui beliau menjadi takut dan menangis, kemudian beliau berkata “jangan menangis, popo sudah bahagia”
popo kembali kepada Sang Pencipta dengan wajah tersenyum, benar benar kami melihat beliau tersenyum setelah di sucikan.
Kami mendoakan popo dalam 3 agama, budha, islam dan kristen.
dan kami mencintai popo dalam satu cinta.
Komentar
Posting Komentar