Langsung ke konten utama

Keluarga Singkawang


Saya akan menceritakan, bagaimana saya bangga terlahir dari darah ibu saya. Kemarin tanggal 21 popo kami tercinta kembali ke sisi Sang Pencipta. Sungguh sesuatu yang terjadi begitu cepat sampai sampai sekarang pun kami masih belum bisa mempercayai kejadian tersebut.
 
Melihat popo kembali kepada Tuhan dengan begitu mudah dan indahnya, saya yankin Popo adalah orang yang baik, ini bukan lagi persoal agama, tapi sudah urusan manusia dengan Sang Pencipta. Popo kami beragama budha, memilihi 6 anak. Anak pertama popo menjadi mualaf, anak ke 4 popo menjadi seorang kristiani, tapi popo tidak merubah sedikit pun kasih sayang beliau kepada anak anaknya. Sebelum pulang ke Singkawang untuk menghadiri pernikahan jiji kami, saya sempat bertanya “apakah nggak papa kalau saya di sana menggunakan jilbab dalam acara tersebut?” , saya rasa ini perlu saya tanyakan, karena saya tidak tau apa yang akan terjadi terhadap keluarga disana setelah saya pulang dari Singkawang ketika dalam acara sakral tersebut saya menggunakan jilbab. 
 
Kemudian popo kami menjawab “nggak papa, pakai saja, tidak usah pikirkan orang berkata apa”
saya sempat memikirkan bagaimana orang orang akan bersikap terhadap saya, tapi di luar perkiraan tetangga tetangga popo begitu baik, tidak memandang saya yang mengenakan jilbab dengan pandangan nyinyir dan tak suka, mereka semua menganggap saya bagian dari mereka, mengingatkan makan yang dalam agama saya tidak boleh di makan, saya merasakan kehangatan di sini. Orang orang di dalam rumah juga biasa saja, mereka memberi ruang kepada kami ketika kami menjalankan kewajiban sembahyang dalam agama kami.
 
Popo memberi saya kehangatan yang sesunggunya, memeluk saya dalam keberagaman yang ada. memandang kami sebagai anak dan cucu bukan berdasar apa agama kami. dari popo saya merasa selalu di ingatkan, melihat manusia sebagai manusia,jauh jauh tahun saat imlek di usia 70 popo sudah mempersiapkan pas foto komplit dengan bingkainya, seolah popo sudah mempersiapkan kematian beliau.
malam saat beliau di rumah sakit, beliau berkata ingin tidur saja, disana banyak teman dan popo bahagia.
Popo menyebutkan beberapa nama sodara beliau yang sudah duluan tiada, beliau juga menyampaikan kalo sudah di tunggu kapal. Hal ini membuat ibuk dan adik adiknya yang menunggui beliau menjadi takut dan menangis, kemudian beliau berkata “jangan menangis, popo sudah bahagia
popo kembali kepada Sang Pencipta dengan wajah tersenyum, benar benar kami melihat beliau tersenyum setelah di sucikan.
 
Kami mendoakan popo dalam 3 agama, budha, islam dan kristen.
dan kami mencintai popo dalam satu cinta.

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang sebuah Nama Rimba

Nama rimba adalah sebuah nama yang dimiliki hampir semua anak pecinta alam. Yang jelas gak ada nama yang bagus dikamus besar nama rimba, kalo gak aneh ya bukan nama rimba namanya. Gak segampang membalikkan tangan untuk mendapatkan nama rimba, ibarat seorang anak yang lahir kedunia yang harus ngejongkrok 9 bulan 10 hari dulu di dalam perut ibu dan ahirnya lahir kedunia dan di anugrai nama oleh kedua orang tua. Nama rimba pun kayak gitu, kita musti ikuan pendidikan dasar pecinta alam yang waktunya udah di tentuin sama panitia baru ketika kita di anggap layak untuk mendapat sebuah nama mereka akan memberikannya kepada kita, dan itu juga menjadikan arti bahwa kita telah menjadi sebuah bagian di antara mereka.

Wapalhi Prusic Competition

Wapalhi Prusic Competition merupakan Program kerja WAPALHI periode 2012-2013. Surat Tugas dari Kepala Suku WAPALHI Andi Purwanto W.10.586.NJ jatuh pada Aditya Bayu W.11.499.WA yang di percaya menjadi Ketua Pelaksana dalam program kerja ini.                          WPC yang kami adakan merupakan sebuah kompetisi yang menitik beratkan pada kemampuan metode penelusuran gua. Jauh sebelum di kenalnya metode SRT (Singgel  Rop Teknis) penelusuran gua masih menggunakan metode prusik. Dari sini kami menggangkat ini untuk di jadikan sebuah ajang kompetisi.  Lomba ini sendiri kami adakan di Wall Climbing POLINES pada tanggal 30-31 Maret 2013. Dengan cakupan peserta pelajar, mahasiswa dan masyarakat  se Jateng DIY.

Buah Cinta Anak Mapala

                                           Pacaran sesama anak mapala itu udah banyak, yang sampai nikah juga udah banyak. Nah loh yang namanya mapala paling terkenal konyol dan seenakke sendiri dan yang bakalan kena getahnya anak anaknya hehe. Salah satu yang pasti bakalan ngefek itu di nama mereka, kayak Eidelwis pasti itu bapak ibuknya mapala. Mahameru, ini pasti orang tuanya suka sama gunung mahameru. Ada juga waktu temenku naek merbabu dia ngeliat anak kecil usia 5th ikutan naik merbabu, gila tu anak pasti bapak ibuknya mapala kalo enggak gak bakalan tu di ijinin anak seusia itu naek gunung. Cerita punya cerita tu anak ngiri sama adiknya yang baru satu tahun udah naik merapi, karena ngeliat adiknya foto di puncak merapi si embak ngerengek minta di ajak naik gunung. Paraaah anak 1th dah diajakin naik gunug,wooy aku seusia itu masih belajar lari, ni anak udah sampai puncak merapi hebat hebat. Beneran ini efek dari bapak ibuknya yang mapala. Coba bapak ibuknya dokter keci