Langsung ke konten utama

Gagal Muncak





Kalau baca judulnya kasian banget ya hehee. Ya kali ini aku gagal sampai puncak, puncak ungaran malu maluin gak hehhee. Tapi intinya bukan itu, tapi cerita yang mengiringinya hahahay.

Kami mempunyai program  kerja, yang salah satu acaranya mendaki gunung Ungaran lewat Medini. Sebelum pendakian ini malamnya kami mengadakan kegiatan di sini (Medini). Maklum yang namanya panitia konsekuensinya pasti gak tidur semalaman ya toh. Tenaga sudah terkuras, pikiran sudah terkuras, semuanya terkuras ras ras hehheee ( lebay ).

Paginya Pendakian di mulai. Kesalahan ku di sini tidak melakukan pemanasan sebelumnya, ditambah tenaga diforsir didepan. Perjalanan dari Medini – Perumasan awalnya enteng tapi lama kelamaan terasa berat dan semakin berat.  Sampai di Perumasan kami langsung memutuskan lanjut dan tidak beristirahat dulu.
Alhasil udah ketebak, sebenarnya lebih mendasar pada beban pikiran yang menambah perjalanan ini terasa berat bukan soal jalur atau apa.
Awalnya kaki ini terasa kram, di pijat sama temanku dan membuat seluruh tubuhku terasa tertaik, sakit banget.Kata yang nolongin sih, aku sempat sesak napas juga. Baru kali ini aku naik gunung sampai kaya gitu. Kalau di tanya aku kenapa, aku juga gak tau soalnya itu emang yang pertama.


Gara gara nolongin aku 7 orang gak  jadi muncak; mas anam, mb’yuni, mb’mas,mas adit,mas alam, mas andri dan mas janu. Padahal mas Alam dan mas Janu jauh juah dari kalimantan pengen ikut kegiatan kami ini ( maafin aku mas). Mas Andri bilang “ Pendakian itu tujuannya bukan hanya puncak” (aku jadi terharu ). Terimakasih buat mereka semua karena telah menemani ku dan merawatku.

Ini yang aku suka ketika naik gunung. Naik gunung membuat kita semakin solid dan mensyukuri nikmat Tuhan. Gunung juga mampu memperlihatkan siapa kita yang sebenarnya.

Sebenarnya nperjalanan turun juga agak berat melihat kondisi kakiku yang udah sakit tadi. Namun semuanya terasa ringan karena mereka menemaniku. Terkadang mereka juga melontarkan banyolan     banyolan yang bikin ketawa, waktu lama jadi tak terasa. Ahirnya kami sampai di Mawar, dan bersiap kembali ke kampus. Perjalanan ini akan senantiasa ku ingat, karena memberiku ilmu kehidupan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang sebuah Nama Rimba

Nama rimba adalah sebuah nama yang dimiliki hampir semua anak pecinta alam. Yang jelas gak ada nama yang bagus dikamus besar nama rimba, kalo gak aneh ya bukan nama rimba namanya. Gak segampang membalikkan tangan untuk mendapatkan nama rimba, ibarat seorang anak yang lahir kedunia yang harus ngejongkrok 9 bulan 10 hari dulu di dalam perut ibu dan ahirnya lahir kedunia dan di anugrai nama oleh kedua orang tua. Nama rimba pun kayak gitu, kita musti ikuan pendidikan dasar pecinta alam yang waktunya udah di tentuin sama panitia baru ketika kita di anggap layak untuk mendapat sebuah nama mereka akan memberikannya kepada kita, dan itu juga menjadikan arti bahwa kita telah menjadi sebuah bagian di antara mereka.

Wapalhi Prusic Competition

Wapalhi Prusic Competition merupakan Program kerja WAPALHI periode 2012-2013. Surat Tugas dari Kepala Suku WAPALHI Andi Purwanto W.10.586.NJ jatuh pada Aditya Bayu W.11.499.WA yang di percaya menjadi Ketua Pelaksana dalam program kerja ini.                          WPC yang kami adakan merupakan sebuah kompetisi yang menitik beratkan pada kemampuan metode penelusuran gua. Jauh sebelum di kenalnya metode SRT (Singgel  Rop Teknis) penelusuran gua masih menggunakan metode prusik. Dari sini kami menggangkat ini untuk di jadikan sebuah ajang kompetisi.  Lomba ini sendiri kami adakan di Wall Climbing POLINES pada tanggal 30-31 Maret 2013. Dengan cakupan peserta pelajar, mahasiswa dan masyarakat  se Jateng DIY.

Buah Cinta Anak Mapala

                                           Pacaran sesama anak mapala itu udah banyak, yang sampai nikah juga udah banyak. Nah loh yang namanya mapala paling terkenal konyol dan seenakke sendiri dan yang bakalan kena getahnya anak anaknya hehe. Salah satu yang pasti bakalan ngefek itu di nama mereka, kayak Eidelwis pasti itu bapak ibuknya mapala. Mahameru, ini pasti orang tuanya suka sama gunung mahameru. Ada juga waktu temenku naek merbabu dia ngeliat anak kecil usia 5th ikutan naik merbabu, gila tu anak pasti bapak ibuknya mapala kalo enggak gak bakalan tu di ijinin anak seusia itu naek gunung. Cerita punya cerita tu anak ngiri sama adiknya yang baru satu tahun udah naik merapi, karena ngeliat adiknya foto di puncak merapi si embak ngerengek minta di ajak naik gunung. Paraaah anak 1th dah diajakin naik gunug,wooy aku seusia itu masih belajar lari, ni anak udah sampai puncak merapi hebat hebat. Beneran ini efek dari bapak ibuknya yang mapala. Coba bapak ibuknya dokter keci