3.
Ulang Tahun Mapalaku
Setelah pertemuan di goa
Bekah Jogja itu, seingat ku tidak ada komunikasi lanjut antara aku dengan nya
(Noval). Kami memang tidak bertukar nomor telfon, aku sempat stalking FB nya si
hahaha ketemu tapi ya gitu cuma tau aja gak mau nge add duluan,
malu, takut di kira mau sok dekat atau apa padahal mah cuman penasaran aja si.
Ahir
November 2014, ada sebuah acara sukuran merayakan hari jadi mapala ku. Ulang tahunnya
si sebenarnya jatuh tanggal 5 Desember, tapi se ingat ku waktu itu acaranya di
adakan lebih dulu masih November kalo gak salah. Saat itu aku mengontak beberapa
sahabat dari berbagai mapala terutama Solo dan Jogja karna memang kebanyakan
teman teman dekat ku berasal dari area itu. Saat itu salah satunya aku kontak Riyan MAHAMERU yang kemarin
masuk goa Bekah bareng.
“ Yan, datang lho ya ke acara ulang tahunnya WAPALHI “ chat ku ke Riyan. Ngomong ngomong wapalhi adalah nama organisasi mapala yang aku ikuti pas jaman kuliah.
“
gak janji ya, tapi insyaallah di usahakan” jawab nya
“
oh iya, ajakin Noval juga ya”
“
kenapa gak chat sendiri aja”
“gak
ada kontak nya aku”
“sama
sekalian aku mau minta foto nya yang dari kamera dia, bawain file foto nya
sekalian ya “
“
iya coba nanti aku chat noval, semoga dia gak ada acara dan mau datang ya”
“
oke deh broo, makasi “
Waktu itu memang aku belum
sempat mindah file dari kamera Noval yang kami gunakan untuk foto foto di gua
Bekah, jadi sekalian aja semisal dia bisa datang aku minta file nya.
Sehabis
chat itu gak ada lagi follow up dari ku apakah mereka jadi atau bisa datang
enggak, karna memang aku sibuk mengontak kawan kawan dari mapala lain nya. Dan
dimalam acara berlangsung saat itu aku sibuk mengobrol dengan kawan kawan yang
sudah datang lebih dulu, dari meja tamu Riyan nyapa sambil senyum nyengir.
“aku
datang kan” katanya sambil ngulurin tangan buat ku jabat
“hahahah
makasih brooo “ jawab ku balas jabat tangannya
“tu
aku bawain pesanan mu” jawab nya sambil nunjuk pake muka ke arah belakang nya.
Aku masih loading dan kurang paham apa maksud nya, ngelihat ke arah yang dia tunjukkan pake muka juga gak ada apa apa. “ ha ?” tanyaku agak bingung.
Aku masih loading dan kurang paham apa maksud nya, ngelihat ke arah yang dia tunjukkan pake muka juga gak ada apa apa. “ ha ?” tanyaku agak bingung.
“
itu pesanan mu, aku ajakin Noval datang juga “
Ternyata
aku lihat Noval setelah orang yang ada di depannya entah siapa waktu itu
bergeser dan pindah tempat. Kusapa dia yang lagi duduk di pojokan sembari
ngerokok.
“hay “ sapa ku.
Malam itu menurut ku Noval terlihat cool banget, di tengah kegaduhan dan
keakraban satu sama lain. Dia duduk di pojokan belakang meja resepsionis,
diatas meja yang terbuat dari semen yang biasa ibu kantin gunakan untuk menaruh
dagangannya, (Iya, ini acara sukuran di adakan di kantin kampus jurusan ku) Jaket
hitam yang dia kenakan terlihat agak kebesaran, dia duduk sendirian tidak berusaha mengajak ngobrol seorang pun yang ada disana, anteng dan menikmati
sebatang rokok yang kulihat masih panjang, sepertinya memang barusan di
nyalakan. Entah lah, sepertinya aku merasa pandangan ku hanya tertuju padanya.
“hey “ jawab nya.
“wah, makasi ya udah datang”
“iya di ajakin Riyan tadi”
“fotonya di bawa kan, aku mau copy foto yang dari kameramu, kemaren belum
sempet”
“iya aku bawa kok”
“kesana yuk, gabung sama yang lain”
“bentar nanti aku nyusul, ini nge habisin sebatang rokok dulu”
“oke deh, ntar nyusul kesana ya” kataku sambil lalu meningal kan nya. Sebenarnya
si pengen ngomong agak panjangan ya, tapi banyak kawan kawan yang kebetulan aku
undang dan bisa datang malam itu, jadi aku harus bertanggung jawab dan tidak
menelantarkan kehadiran mereka semua.
Noval kemudian bergabung dengan Riyan yang sudah mencari tempat duduk
duluan, bergabung dengan rombongan yang datang dari Jogja. Sedang aku masi
mondar mandir ke sana sini sambil sesekali mencuri pandang ke mereka berharap
mereka tidak bosan dan menikmati acara yang sedang berlangsung.
***
Acara malam itu berahir sekitar pukul sepuluh malam, tamu tamu dari mapala
tetangga maupun mapala yang dari luar kota mulai satu persatu berpamitan untuk
pulang. Sedangkan rombongan Riyan yang waktu itu isinya Wildan adik tingkat
nya, Laelatul pacar adik tingkat ku dan Noval aku ajak berpindah ke basecamp. Sebenarnya ini sudah seperti
ritual atau kebiasaan ketika ada tamu dari luar kota untuk di tahan selama
lamanya, bukan karna ini tamu nya Noval lho ya, eh gak tau juga ding hahahah.
Semalaman kita duduk bareng di atas tikar di area parkir PKM (Pusat
Kegiatan Mahasiswa ), yang jelas sehabis minjam memory card nya untuk
ku Copy foto foto dibekah. Bukan hanya ber 5 tapi malam itu basecamp sangat
ramai, oleh anggota kami sendiri maupun kawan kawan luar kota yang memilih beristirahat
dulu. Aku duduk persis di sebelah nya,
tapi dia jarang sekali ngomong, banyakan jadi pendengar aja walhasil aku
malahan banyak ngomong nya sama orang orang
lain di dekat ku.
Tiba tiba dia mulai pembiacaraan, nanya ke aku pernah naik ke gunung ini
apa belum, entah lah waktu itu gunung apa yang dia sebutkan, yang jelas malam
itu kita nge bahas soal pendakian. Aku senang
mendengarkan dia bicara dan bercerita, anteng aja gitu aku nya. Suaranya bagus
kalo di lihat lihat dari dekat gini lumayan ganteng, kalo pas di gua itu kan
minim penerangan ya kalo disini lebih terlihat jelas walaupun malam hari. Sepertinya
aku mengabaikan semua percakapan yang lain, aku hanya fokus pada apa yang dia
ceritakan. Sampe suara takmir masjid yang tiba tiba memecah keasikan ku
mendengar ceritanya karna berseru ke rombongan kami untuk tidak berisik karna
sudah subuh. Ternyata sudah subuh.
Aaaaah jangan subuh dulu lah gerutuku dalam hati, kalau habis ini matahari
terbit berarti mereka harus pulang dan aku gak tau kapan dan dengan alasan
apalagi aku dapat bertemu dengan Riyan dan kawan kawan, dengan Noval khususnya.
Tpi waktu mengabaikan ku dan tetap berjalan sebagaimana mustinya.
“aku pamit dulu ya Sem “ kata Riyan, Sem dari kata Balsem karna namaku
Balsem.
“aaah jangan pulang dulu lah” kata ku
“heheh gak bisa musti pulang ini”
“kalian belom tidur sama sekali lho”
“iya si, gimana ini ?” tanya Riyan ke Wildan.
“bahaya lho kalo berkendara jauh tapi belom tidur, ntar ngantuk di jalan
repot “ aku masih berusaha merayu mereka agar lebih lama di Semarang.
“sepertinya gak bisa mbak, karna nanti jam 10 aku ada presentasi kuliah “
jawab Wildan.
“yakin ini gak bisa agak lama an lagi, nanti siang gitu”
“yakin ini gak bisa agak lama an lagi, nanti siang gitu”
“iya gak bisa”
“Val, kamu di sini dulu kan” tanya ku ke Noval
“Emmb aku ikut mereka aja” Jawab Noval
“waaah maaf banget ini, lain kali aja ya, nanti main nya agak lamaan atau
kalo gak nanti kamu aja yang main ke Jogja “ kata Riyan.
“ yaudah lah, ini karna kuliah ni, kalau engak gak bakalan aku bolehi balik
dulu, udah Jauh jauh dari Jogja e” kata ku sambil pasrah karna memang mereka
sudah tidak bisa tinggal lebih lama lagi.
Mereka semua bermaitan, Noval juga. Mereka kembali ke Jogja.
Dan aku sendiri gak tau kedepannya bakalan bertemu dengan mereka lagi dalam
moment atau acara semacam apa. Tapi malam itu entah lah, aku suka menghabiskan
malam dengan Noval.
bersambung,,,,
Komentar
Posting Komentar