Dari Gang kecil ini
saya melihat sesuatu. Ketika kembali dari mencari makan untuk berbuka, yang
sudah tidak bisa di katakan buka puasa lagi karena jam sudah menunjukkan pukul
8 malam. Seperti biasa saya berjalan sendiri dan melewati beberapa orang yang
sedang melakukan aktifitas mereka. Di deretak kos pertama, saya melihat
beberapa orang yang sedang melakukan aktifitas berbeda, seorang mendorong
motor, seorang megamatinya, seorang lagi sedang sedang menelepon entah siapa di
sebrang sana. Karena itu bukan urusan saya, saya hanya melalui mereka dan
berusaha menyapa sekenanya karena tidak mau di anggap sok akrab. Ditempat baru
ini memang saya terkesan lebih pendiam dan mengurangi sosialisasi bukan karena
sombong saya hanya sedang berusaha mengenal lingkungan baru saya dengan cara
menjadi seorang pengamat terlebih dulu.
Di ujung gang, di bawah remang sorot lampu neon dua orang anak sedang belajar bersama. Mereka duduk beralas selembar tikar kecil, dan sebuah boks entah dari apa yang mereka gunakan untuk meja alas mereka menulis. Kondisi kos yang memprihatkan ternyata tidak membuat mereka menyerah ataupun bermalas malasan untuk belajar. Sebenarnya ini bukan kali pertama saya melihat mereka melakukan rutinitas belajar seperti itu. memang dalam bebrapa hari sekali mereka belajar bersama dalam jumlah lumayan, namun kali ini sepertinya mereka hanya berdua saja.
Seorang
anak terlihat sedang menjelaskan kepada anak yang lain yang terlihat lebih
kecil darinya, dia berkata “ Wajib adalah ketika kita menjalankannya kita akan
mendapatkan pahala dan ketika kita meninggalkannya kita akan mendapatkan dosa”.
Kali ini saya terdiam dan tidak menyapa sama sekali, saya hanya berlalu dan
berharap tidak mengganggu kegiatan belajar mereka. Berjalan melaluinya saya
kembali menoleh sebelum menghabiskan gang tersebut.
Yang
membuat saya terdiam sejenak adalah perihal apa yang sedang mereka bicarakan,
saya bukan lah orang yang suka mencuri dengar atau berusaha mencari tau sesuatu
yang bukan koridor saya. Namun kali ini saya mendengar apa yang mereka
pelajari. Yaitu tentang hukum hukum dalam agama saya. Sesampainya di ruang 5 X
3 M saya terdiam sejenak, memori saya berlari kebelakang, kebeberapa tahun
lalu, ke saya yang masih kecil dan tak tau apa apa. Apa yang saya lihat ??,
dulu bahkan saya mampu menjelaskan dengan rinci dari kelima hukum yang ada, menjabar
kan setiap definisi dari Wajib, Sunah, Mubah, Makruh dan Haram dengan jelas.
Mengklasifikasikan sesuatu kedalam salah satu hukum itu tanpa banyak berpikir
dan dengan polosnya.
Namun
apa yang terjadi sekarang, bahkan ketika di tanya apakah hal ini haram ??
apakah hal ini makruh ?? saya menimbangya beberpa kali, bahkan terkadang sering
mencari cari cela antara hukum makruh dengan haram, berusaha mencari logika
agar hal yang di lakukan tidak menjadi sesuatu yang haram namun makruh. Ya
Tuhan disini saya merasa malu, terlebih ketika tiba tiba teringat dengan salah
satu ayat dalam kitab ku
“
Bukankah ayat ayat Ku telah di bacakan kepadamu, tetapi kamu selalu
mendustakannya” QS Al- Mukminun; 105.
Komentar
Posting Komentar