Jangan dikira sungai tidak memberikan tantangan. Ello mampu
memompa adrenalin setiap orang yang mengarunginya.
Sabtu, 13 Oktober 2013 pukuk 10.00 WIB kami bertolak menuju
Magelang tepatnya di desa Pare, Blondo kelurahan Mungkat Jawa Tengah.
Perjalanan terbagi kedalam 3 kelompok; 31 orang menggunakan bus pariwisata
mini, 5 orang menggunakan mobil pribadi dan 4 orang mengendarai motor.
Perjalanan untuk sampai di Magelang memakan waktu 2 jam, waktu yang tidak
terasa karena canda tawa parapeserta selama di dalam bus.
Kegiatan arung jeram di sungai Ello ini merupakan
serangkaian dari acara” Welcome To WAPALHI”, kegiatan ini memiliki tujuan
pengenalan olah raga air kepada mahasiswa POLINES. Walaupun pada praktiknya
terdapat juga peserta yang berasal dari UNDIP dan USM. Setiap peserta dikenai
biaya Rp. 160.000,- dengan memperoleh fasilitas; transport PP, makan ringan
(snak), minum degan, mengarung, skiper, transport dari kampung ulu resort
menuju star dan sebaliknya, makan besar, dokumentasi dan sertifikat.
Tepat pukul 12.15 WIB kami telah sampai di kampung ulu
resort, kami berkerja sama dengan team dari Kaling kalih. Banyak biro lainnya
juga yang mengelola rafting di Magelang ini, karena memang sungai ello merupakan
salah satu wahana wisata di magelang sekaligus visit Jawa Tengah. Ada dua sif
mengarung di sungai ello; star 09.00 WIB dan 13.00 WIB. Rombongan kami memulai
pengarungan pukul 13.00 WIB, dan selama jeda waktu itu para peserta di bebaskan
untuk istirahat sholat atau berganti pakaian.
Mengenai rafting di sungai ello ini sangat cocok untuk para
pemula karena jeram ada merupakan jeram kelas II sampai III. Panjang sungai
mencapai 12 Km, membutuhkan waktu 2,5 jam untuk mengarunginya. Rombongan kami
terbagi kedalam 6 prahu. 1 perahu berisi 6 orang dan seorang skiper, namun
terdapat 1 perahu yang berisi 7 orang. 3 orang yang tidak ikut mengarung yaitu
Ari, Aris dan Erwin, mereka menyibukkan diri dengan menggambil dokumentasi
foto.
Pukul 13.00 WIB, rombongan kami di angkat menggunakan 3
angkot menuju area star rafting. Sesampainya di sana di bagikan perlengkapan
seperti helm, pelampung dan dayung ke masing masing peserta. Leader skiper
kemudian memberikan penjelasan penjelasan mengenai tehnik tehnik mendayung, bagaimana
berenang ketika terjatuh ke air dan juga bagai mana mengangkat teman kembali
keperahu.
Tidak mengenal usia ketika bermain dengan air semua akan
terlihat seperti anak kecil yang kegirangan. Keseruan keseruan terlihat seperti
halnya ketika perahu saling beradu cepat di arus sungai yang tenang, saling
menjatuhkan antar personil perahu teman, saling beradu air dengan perahu lain
atau saat perahu di balik oleh skiper. Masih banyak hal hal menarik lainnya,
jeram jeram yang ada mampu menciptakan ekspresi ekspresi yang berbeda di wajah
peserta.
Setelah mencapai setengah pengarunga terdapat rest area,
sebuah tepian sungai yang lumayan luas berisi saung saung tempat berteduh.
Semua perahu menepi disini, kami di sajikan aneka snak ringan dan juga kelapa
muda, sajian yang begitu nikmat mengisi ulang tenaga kami.
Perjalanan kami berlajut. Pemandangan yang indah tersaji di
sepanjang jalur, kami juga melewati jembatan tua peninggalan penjajah, percikan
suara hantaman dayung di air menggema berulang. Pemandangan aktifitas warga
ditepian sungai seperti mandi, mencuci dan memancing bak iklan yang bebas kami lihat ketika
melewatinya.
3 jam mengarung tidak terasa sampai pada ahirnya kami
mencapai titik finis. Beberapa angkutan yang menggantarkan kami kembali menjemput
kami di titik finis. Perlengkapan kami kembalikan kepada pengelola, semua
peserta kemudian membersihkan diri, makan dan kemudian bersiap siap untuk
kembali pulang ke Semarang.
fuul team ketika baju masih kering
oh yeah fantastik
ekspresi saat jeram terterjang
es degan penghilang tenaga hahay
Bonus pemandangan yang indah sepanjang jalur
sungai ello bersama segala tantangannya
yeaaah ini yang seru
Komentar
Posting Komentar