Langsung ke konten utama

29th Tradisi Merapi


Jum’at 10 Mei 2013

Tehnical meeting menjadi pembuka rentetan kegiatan pendakian masal Tradisi Merapi 2013. Pukul 15.00 WIB bertempat di Hall BEM lama panitia menyampaikan beberapa informasi mengenai hak dan kewajiban para peserta serta rundown acara untuk esok harinya. Tehnical meating ini di laksanakan dengan harapan acara inti dari pendakian masal dapat berjalan sesuai dengan rencana.
Sabtu, 11 Mei 2013
       

               Setelah dari jam 09.00 WIB para peserta melakukan registrasi ulang serta penggambilan fasilitas. Upacara pembukaan kegiatan Tradisi Merapi dapat dilaksanakan pada pukul 13.00 WIB, diikuti sekitar 200 peserta tidak mengurangi kehitmatan upacara. Acara berlanjut dengan mobilisasi ke Selo Boyolali. Menggunakan kendaraan truck panitia dan peserta menyapu jalan Solo Semarang selama 3 jam untuk sampai di area pendakian, walaupun kami sempat diguyur hujan namun tidak menurunkan semangat kami semua.
         
              Sesampainya di base camp mbah Wito para peserta disibukkan dengan membongkar barang bawaan dan menyiapkan base camp.
Setelah makan malam semua peserta berkumpul di teras mbah Wito untuk mengikuti rangkaian acara selanjutnya yaitu sarasehan dan ramah tamah. Panitia menyiapkan film dokumenter dengan judul ” 29 tahun Tradisi Merapai” untuk para peserta. Acara bertambah meriah karena adanya beberapa sesi quis dan pemberian hadiah. Pukul 22.00 WIB acara malam selesai dan semua peserta beristirahat tidur  untuk mempersiapkan pendakian dini harinya.

            01.00 WIB semua peserta di bangunkan untuk melakukan pendakian malam. Peserta di bagi kedalam beberapa kelompok dan berjalan sesuai no urut kelompok masing masing. Kelompok pertama memulai pendakian pukul 01.30 WIB dan di leaderi oleh Adhiyansah, masing masing kelompok memiliki satu leader dari panitia sedangkan untuk team kesehatan berada di pos pos yang telah di siapkan oleh panitia. Pendakian berjalan dengan lancar meski terdapat beberapa peserta yang kelelahan dan harus berganti kelompok karena tertingal jauh dengan yang lain.

            Pukul 06.30 WIB semua peserta telah sampai di pasar bubrah, panitia mengkondisikan peserta untuk mengikuti upacara pelantikan. Ari Alwi Kholid Muazi terpilih dan dipercaya menjadi Kepala Suku WAPALHI periode 2013-2014 dan memimpin berjalannya WAPALHI selama 1 tahun kedepan. Acara dilanjutkan dengan pelantikan anggota baru dengan nama angkatan Sarwwaparnṇa Atisaphala yang memiliki arti bermacam macam daun yang bermanfaat. 9 Orang, 2 perempuan dan 7 laki laki telah bergbung kedalam keluarga besar Wapalhi.
Anggota baru WAPALHI

            Setelah memberi selamat kepada Kepala suku dan anggota WAPALHI yang baru, beberapa peserta melanjutkan  pendakian ke puncak merapi dan sebagian yang lain memilih untuk istirahat di pasar bubrah. Perjalanan turun dan bersih gunung kurang berjalan secara serempak dikarenakan beberapa peserta masih berada di puncak, namun itu tidak menjadi penghalang kegiatan bersih gunung yang telah di agendakan. Reward yang sangat menarik dari EIGER menjadi penyemangat para peserta untuk menggumpulkan sampah sebanyak banyaknya. Hambali dari Racana Pandawa  POLINES pulang membawa reward terbaik sebagai pengumpul sampah terbanyak.

            Sesampainya di base camp peserta telah di sambut dengan soto hangat. Selesai membersihkan diri sekaligus packing para peserta menuju ke base camp mbah wito untuk menyantap hidangan.
Perjalanan pulang berjalan setelah upacara penutupan, pembagian reward serta penyerahan simbolis bibit pohon mahoni. Peserta yang berasal dari Semarang kembali ke POLINES pukul 16.00 WIB menggunakan truck sedangkan peserta yang dari Solo dan Jogja pukul 16.30 WIB dan menggunakn motor pribadi. Kembalinya peserta pendakian masal ke tempat asal masing masing menjadi tanda bahwa acara Tradisi Merapi selesai.



Dokumentasi yang kami ambil dalam Tradisi Merapi






Transportasi andalan kami yang mengantarkan kami menyapu jalan Solo Semarang untuk sampai di Boyolali
Gambar di ambil oleh : M Faisol Fahmi











Upacara Pembukaan Tradisi Merapi 2013
Tempat : Lapangan Hitam
Gamabar di ambil oleh : M Faisol Fahmi
Pemberian ucapan selamat   kepada kepala suku yang baru
gambar di ambil oleh : Sholehan Subandrio


Penyematan Slayer WAPALHI kepada anggota baru oleh Orang Tua WAPALHI
Gambar di ambil oleh : Annas 


Penciuman Bendera Merah putih dan WAPALHI
Gambar di ambil oleh : Annas


Mandat Kasuk, semua anggota WAPALHI push up 1 paket (25 kali )
gambar di ambil oleh : Annas

Anhkatan Wulung Adri dalam tawa
gambar di ambil oleh :Annas




Lingkaran Doa, selalu mengitari langkah kami, doa dan harapan selalu terlontar demi kejayaan wapalhi
Gambar diambil oleh : Annas


1 Paket mandat kasuk
gambar di ambil : Annas

Anggkatan Sarwaparnna Atisapala yang memiliki arti bermacam macam daun yang bermanfaat
gambar di ambil oleh : Annas


All team, Anggota WAPALHI


Segelas kopi hangat dalam kedinginan merapi
gambar di ambil oleh : Zakaria

 
Penyerahan bendera WAPALHI oleh kepala suku lama kepada orang tua WAPALHI
Gambar di ambil oleh : Lili 

Foto aku dengan peserta Tradisi Merapi terkecil dan termuda dari Solo
gambar di ambil : Zakaria


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang sebuah Nama Rimba

Nama rimba adalah sebuah nama yang dimiliki hampir semua anak pecinta alam. Yang jelas gak ada nama yang bagus dikamus besar nama rimba, kalo gak aneh ya bukan nama rimba namanya. Gak segampang membalikkan tangan untuk mendapatkan nama rimba, ibarat seorang anak yang lahir kedunia yang harus ngejongkrok 9 bulan 10 hari dulu di dalam perut ibu dan ahirnya lahir kedunia dan di anugrai nama oleh kedua orang tua. Nama rimba pun kayak gitu, kita musti ikuan pendidikan dasar pecinta alam yang waktunya udah di tentuin sama panitia baru ketika kita di anggap layak untuk mendapat sebuah nama mereka akan memberikannya kepada kita, dan itu juga menjadikan arti bahwa kita telah menjadi sebuah bagian di antara mereka.

Wapalhi Prusic Competition

Wapalhi Prusic Competition merupakan Program kerja WAPALHI periode 2012-2013. Surat Tugas dari Kepala Suku WAPALHI Andi Purwanto W.10.586.NJ jatuh pada Aditya Bayu W.11.499.WA yang di percaya menjadi Ketua Pelaksana dalam program kerja ini.                          WPC yang kami adakan merupakan sebuah kompetisi yang menitik beratkan pada kemampuan metode penelusuran gua. Jauh sebelum di kenalnya metode SRT (Singgel  Rop Teknis) penelusuran gua masih menggunakan metode prusik. Dari sini kami menggangkat ini untuk di jadikan sebuah ajang kompetisi.  Lomba ini sendiri kami adakan di Wall Climbing POLINES pada tanggal 30-31 Maret 2013. Dengan cakupan peserta pelajar, mahasiswa dan masyarakat  se Jateng DIY.

Buah Cinta Anak Mapala

                                           Pacaran sesama anak mapala itu udah banyak, yang sampai nikah juga udah banyak. Nah loh yang namanya mapala paling terkenal konyol dan seenakke sendiri dan yang bakalan kena getahnya anak anaknya hehe. Salah satu yang pasti bakalan ngefek itu di nama mereka, kayak Eidelwis pasti itu bapak ibuknya mapala. Mahameru, ini pasti orang tuanya suka sama gunung mahameru. Ada juga waktu temenku naek merbabu dia ngeliat anak kecil usia 5th ikutan naik merbabu, gila tu anak pasti bapak ibuknya mapala kalo enggak gak bakalan tu di ijinin anak seusia itu naek gunung. Cerita punya cerita tu anak ngiri sama adiknya yang baru satu tahun udah naik merapi, karena ngeliat adiknya foto di puncak merapi si embak ngerengek minta di ajak naik gunung. Paraaah anak 1th dah diajakin naik gunug,wooy aku seusia itu masih belajar lari, ni anak udah sampai puncak merapi hebat hebat. Beneran ini efek dari bapak ibuknya yang mapala. Coba bapak ibuknya dokter keci