Gua Gremeng merupakan gua ke dua kami di Gunung Kidul, dengan tim yang sama yaitu Werok, Sempak, Bletog, Bolot, Elsu, dan aku sendiri. Gua ini merupakan gua horisontal, terdapat aliran air di dalamnya. Ketika musim hujan, volume air meluap. Kesalahan kami saat eksplor di Gua ini adalah tidak membawa pelampung (Buat teman teman yang ingin menyelesaikan jalur gua ini, kami sarankan memakai pelampung hehhee). Karakteristik Gua Gremeng hampir sama dengan Gua Kembang di Grobokan.
Star eksplor aku menjadi leader disini, awal mula perjalanan masih santai. Ketinggian air masih sekitar lutut kaki, lama kelamaan kedalaman air mulai bertambah. Kami sempat santai mendengar kata kata bapak RT yang mengatakan Gua Gremeng masih aman kalau musim kemarau (buat bahan pembelajaran, jangan mudah percaya pada orang hehhehe, buktikan sendiri). Di cekungan pertama aku tenggelam, sempet panik karena aku tidak bisa berenang hehee. Sempak di belakang ku persis dia yang bisa menolong ku, yang lain bukannya nolongin malah ketawa puas liat aku tenggelam, katanya lucu. Lucu apanya aku hampir matiiii wkwkkwkw.Lieder kemudian di ambil alih oleh mas Bletog kami lanjutkan perjalanan, aku semakin waspada disini dan menjaga setiap langkah kaki ku.
Gua ini sangat eksotis, terdapat stalaktit yang menyerupai susu sapi. Ada juga ornamen yang membentuk garis garis cantik seperti goresan pasir pantai. Sayang kami tidak bisa menggambil banyak gambar dikarenakan kamera yang kami bawa tidak anti air.
3 kali aku tenggelam dan hampir mati, kami berjalan dalam satu garis tali webing. Slayer WAPALHI mas Bletog hilang di gua ini, kami sudah mencoba mencari namun tidak dapat kami temukan. Gua ini bener bener Gua Gremeng atau dalam bahasa Indonesia menggerutu. Kami berhenti di titik paling dalam yang dapat kami jangkau. Kami memutuskan kembali karena resikonya terlalu besar, banyak personil kami yang tidak dapat berenang.
Perjalanan kami di Gua Gremeng berahir akan tetapi kami memiliki keinginan kuat untuk kembali ke Gua ini dan menyelesaikan perjalanan kami yang belum selesai.
Ini beberapa foto yang dapat kami ambil
Star eksplor aku menjadi leader disini, awal mula perjalanan masih santai. Ketinggian air masih sekitar lutut kaki, lama kelamaan kedalaman air mulai bertambah. Kami sempat santai mendengar kata kata bapak RT yang mengatakan Gua Gremeng masih aman kalau musim kemarau (buat bahan pembelajaran, jangan mudah percaya pada orang hehhehe, buktikan sendiri). Di cekungan pertama aku tenggelam, sempet panik karena aku tidak bisa berenang hehee. Sempak di belakang ku persis dia yang bisa menolong ku, yang lain bukannya nolongin malah ketawa puas liat aku tenggelam, katanya lucu. Lucu apanya aku hampir matiiii wkwkkwkw.Lieder kemudian di ambil alih oleh mas Bletog kami lanjutkan perjalanan, aku semakin waspada disini dan menjaga setiap langkah kaki ku.
Gua ini sangat eksotis, terdapat stalaktit yang menyerupai susu sapi. Ada juga ornamen yang membentuk garis garis cantik seperti goresan pasir pantai. Sayang kami tidak bisa menggambil banyak gambar dikarenakan kamera yang kami bawa tidak anti air.
3 kali aku tenggelam dan hampir mati, kami berjalan dalam satu garis tali webing. Slayer WAPALHI mas Bletog hilang di gua ini, kami sudah mencoba mencari namun tidak dapat kami temukan. Gua ini bener bener Gua Gremeng atau dalam bahasa Indonesia menggerutu. Kami berhenti di titik paling dalam yang dapat kami jangkau. Kami memutuskan kembali karena resikonya terlalu besar, banyak personil kami yang tidak dapat berenang.
Perjalanan kami di Gua Gremeng berahir akan tetapi kami memiliki keinginan kuat untuk kembali ke Gua ini dan menyelesaikan perjalanan kami yang belum selesai.
Ini beberapa foto yang dapat kami ambil
Ini lho ornamen yang seperti susu sapi
Beneran seperti susu sapi kan hehhehee
Foto yang berhasil kami ambil dengan susah payah
The power of girl, yang cew yang foto foto
Gambar kami saat beristirahat sebentar sebelum mengulangi jalan yang kami lewati untuk mencari slayer mas Bletog
Pencarian slayer mas Bletog
Mulut Gua Gremeng
Mulut Gua Gremeng
Melepas lelah dengan berenag di mulut Gua
metode menjemur coverall agar cepat kering
Perjalanan pulang ke Semarang
Komentar
Posting Komentar