Langsung ke konten utama

Gua Cokro


Tim kami terdiri dari 6 orang: Aditya Bayu as Werok, Charisma Suminto as Sempak, Rizky Ardiyanto as Bolot, Lusiana Saputri as Elsu, Sahal as Bletog dan aku sendiri. Werok jadi regingmen di sini dan aku jadi asistennya. Gua ini kedalamannya kurang lebih 20m. Jalurnya tidak terlalu sulit, sehingga kami hanya memasang 1 deviasi. Aku dapet kesempatan pertama masuk ke gua ini, karna kami hanya membawa 1 set SRT jadi yang laen masuk pake set prusiking itupun karena kami tidak mau terlalu lama mengantri eheheee ( jangan di tiru, mendingan sabar nunggu atau bawa set yang banyak wkwkkw )


Setelah semuanya masuk kami mulai eksplor Gua Cokro ini, keren abis guanya (masalah keindahan gua sulit di deskripsikan dalam kata kata, saya rasa seorang caver akan memahaminya). Yang bikin kami tambah salut adalah gua ini merupakan gua wisata akan tetapi keaslian gua tetap terjaga. Ornamen ornamen dalam gua asli dan masih hidup(sebutan kami untuk ornamen yang belum rusak, biasanya masih berpendar). Tidak membutuhkan waktu lama untuk eksplor Gua Cokro, kami hanya menghabiskan waktu 2 jam. Kami sempat menemui ular di dalam, kalau melihat dari jenisnya ular ini merupakan ular yang jatuh ke dalam gua (bukan spesies asli gua ).

Setelah puas eksplor di Gua Cokro kami putuskan untuk kembali ke atas. Aku dapat bagian paling akhir alhamdulillah tidak terjadi apa apa. Kalau denger dari pak RT dulu gua ini pernah di jadikan tempat bunuh diri. Untung aja aku denger cerita itu setelah nyampe atas hehheee

ini beberapa foto yang kami ambil di dalam gua Cokro


 Foto Peta Desa Blimbing




 Salah satu personil kami yang masuk kedalam gua Cokro menggunakan set repling dan prusiking



 lorong pertama yang akan kamu jumpai ketika masuk gua Cokro,, keren kan ^^




 Ornamennya masih berpendarkan, inilah yang kami salutdari Gua Cokro



Foto narsis kami (Sampe ada yang menjulukai kami kethek gua)



Pelantikan Tim Elo (eek lowo),, personil RC yang masuk gua  




Para penduduk membuat jalur di deket dinding gua,, untuk melewati lumpur lumpur

                                           Kelelawar yang numpang eksis di dokumentasi kami



Salah satu ornamen Gua Cokro 



Jangan dilihat narsisnya, liat ornamen di belakangnya 



Sempak, Bolot, Aku


Belajar foto grafi Gua,, hasilnya seperti ini 



ornamen gua cokro

Kita terlihat begitu kecil di bandingkan kebesaran Allah

Allah menciptakan keindahan tersembunyi di dasar perut bumi 
untuk kami jaga







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang sebuah Nama Rimba

Nama rimba adalah sebuah nama yang dimiliki hampir semua anak pecinta alam. Yang jelas gak ada nama yang bagus dikamus besar nama rimba, kalo gak aneh ya bukan nama rimba namanya. Gak segampang membalikkan tangan untuk mendapatkan nama rimba, ibarat seorang anak yang lahir kedunia yang harus ngejongkrok 9 bulan 10 hari dulu di dalam perut ibu dan ahirnya lahir kedunia dan di anugrai nama oleh kedua orang tua. Nama rimba pun kayak gitu, kita musti ikuan pendidikan dasar pecinta alam yang waktunya udah di tentuin sama panitia baru ketika kita di anggap layak untuk mendapat sebuah nama mereka akan memberikannya kepada kita, dan itu juga menjadikan arti bahwa kita telah menjadi sebuah bagian di antara mereka.

Wapalhi Prusic Competition

Wapalhi Prusic Competition merupakan Program kerja WAPALHI periode 2012-2013. Surat Tugas dari Kepala Suku WAPALHI Andi Purwanto W.10.586.NJ jatuh pada Aditya Bayu W.11.499.WA yang di percaya menjadi Ketua Pelaksana dalam program kerja ini.                          WPC yang kami adakan merupakan sebuah kompetisi yang menitik beratkan pada kemampuan metode penelusuran gua. Jauh sebelum di kenalnya metode SRT (Singgel  Rop Teknis) penelusuran gua masih menggunakan metode prusik. Dari sini kami menggangkat ini untuk di jadikan sebuah ajang kompetisi.  Lomba ini sendiri kami adakan di Wall Climbing POLINES pada tanggal 30-31 Maret 2013. Dengan cakupan peserta pelajar, mahasiswa dan masyarakat  se Jateng DIY.

Buah Cinta Anak Mapala

                                           Pacaran sesama anak mapala itu udah banyak, yang sampai nikah juga udah banyak. Nah loh yang namanya mapala paling terkenal konyol dan seenakke sendiri dan yang bakalan kena getahnya anak anaknya hehe. Salah satu yang pasti bakalan ngefek itu di nama mereka, kayak Eidelwis pasti itu bapak ibuknya mapala. Mahameru, ini pasti orang tuanya suka sama gunung mahameru. Ada juga waktu temenku naek merbabu dia ngeliat anak kecil usia 5th ikutan naik merbabu, gila tu anak pasti bapak ibuknya mapala kalo enggak gak bakalan tu di ijinin anak seusia itu naek gunung. Cerita punya cerita tu anak ngiri sama adiknya yang baru satu tahun udah naik merapi, karena ngeliat adiknya foto di puncak merapi si embak ngerengek minta di ajak naik gunung. Paraaah anak 1th dah diajakin naik gunug,wooy aku seusia itu masih belajar lari, ni anak udah sampai puncak merapi hebat hebat. Beneran ini efek dari bapak ibuknya yang mapala. Coba bapak ibuknya dokter keci