hari ini kuperhatikan pekerjaan seorang pekerja KAI di sebuah peron kecil yang sepi.
di sepanjang yg saya lihat di sana hanya terdapat tiga orang, satu orang satpan dan dua orang lagi pekerja KAI berseragam putih topi merah, yang bahkan sampai seusia ku ini aku tidak tau apa nama jabatan mereka.
satu hal yang saya sadari mas mas yang belum cukup tua itu mengangkat dan menurunkan beberapa tuas, kemudian seperti bicara pada microfon entah kesiapa. setelah itu lantas keluar menjinjing kotak besi ber cahaya warna hijau.
beberapa detik kemudian kereta melintasi kereta yang aku tumpangi, kemudian petugas itu kembali bekerja seperti yang di lakukan semula, mengulang nya pada beberapa tuas yang sebelum nya aku lihat.
sunguh pekerjaan yang mulia pikir ku, dari peron kecil yang sepi itu nyawa semua orang di dalam beberapa kereta terletak di tarikan tuas nya.
betapa hal yang mungkin dia mulai bosan lakukan tapi selalu di lakukan dengan sungguh sungguh dan penuh kehati hatian karna pertimbangan keselamatan kereta api dan manusia di dalam nya, yang barang tentu tidak memiliki ikatan darah apapun.
pekerjaan yang senantiasa memikirkan orang lain, tanpa memperdulikan apakan orang lain melihanya atau tidak.
ah aku malu pada Beliau.
Komentar
Posting Komentar