kekasih,
berulang kau ajariku menghadapi sunyi,
pada rasa yang seolah mengolok hati,
tak apa sendiri, tak apa seperti ini,
toh kau senantiasa berada di relung hati sebelah kiri.
aku akan senantiasa menunggu,
pada jawab sebuah rindu,
sampai awan putih menjadi kelabu,
kemudian air membumi bersama doa mu,
cinta memang seperti itu
sesekali cinta menjelma malaikat yang mendekap ku dengan sayap sayap mu,
sesekali pula di hujam nya aku dengan pisau pisau yang tersembunyi di balik sayap mu,
yang orang sebut itu rindu.
surabaya, 26 oktober 2017
Komentar
Posting Komentar