Langsung ke konten utama

Surat kecil dari 496



Sebenarnya tidak bisa di bilang kalau tidak terjadi apa apa. Tidak pula di sebut terjadi apa apa. Tapi semua sekarang terasa mulai aneh, magnet yang dulu membuatku datang walau hanya sekadar duduk dan nongkrong sekarang sudah melemah. Aku lebih suka menghabiskan waktuku di tempat lain.

Banyak kata kata yang ingin sekali terucap tapi terkadang tertahan dan tertelan kembali.

Terkadang terlihat sekali aku memaksakan merasa nyaman, tubuhku disini tapi pikiranku tidak bersamanya.

Terkadang aku terlalu cepat berjalan dan tidak menyadari bahwa mereka tidak lagi di sampingku.

Terkadang aku merasa sendiri karena tidak mendapatkan dukungan.

Terkadng aku merasa tidak ada kuping yang bersedia mendengar ceritaku.

Aku disini bukan lagi karena aku merasa nyaman seperti dulu, aku disini karena aku merasa menjadi seorang kakak. Mempunyai beberapa adik yang nantinya harus aku didik dan tuntun untuk sesuatu tujuan.

Terkadang aku merasa lelah, berusaha mencari pelampiasan lain yang mampu menyeretku kedunia lain. Kembali menyibukkan diri dengan buku buku atau melamar kesana kemari untuk bekerja aku lakukan. Dan semoga semua itu mampu merefres kembali pikiranku.

Aku tidak lari dari sesuatu tapi aku mencari kembali rasa itu, rasa nyaman dan kekeluargaan yang dulu aku rasakan tulus.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang sebuah Nama Rimba

Nama rimba adalah sebuah nama yang dimiliki hampir semua anak pecinta alam. Yang jelas gak ada nama yang bagus dikamus besar nama rimba, kalo gak aneh ya bukan nama rimba namanya. Gak segampang membalikkan tangan untuk mendapatkan nama rimba, ibarat seorang anak yang lahir kedunia yang harus ngejongkrok 9 bulan 10 hari dulu di dalam perut ibu dan ahirnya lahir kedunia dan di anugrai nama oleh kedua orang tua. Nama rimba pun kayak gitu, kita musti ikuan pendidikan dasar pecinta alam yang waktunya udah di tentuin sama panitia baru ketika kita di anggap layak untuk mendapat sebuah nama mereka akan memberikannya kepada kita, dan itu juga menjadikan arti bahwa kita telah menjadi sebuah bagian di antara mereka.

Wapalhi Prusic Competition

Wapalhi Prusic Competition merupakan Program kerja WAPALHI periode 2012-2013. Surat Tugas dari Kepala Suku WAPALHI Andi Purwanto W.10.586.NJ jatuh pada Aditya Bayu W.11.499.WA yang di percaya menjadi Ketua Pelaksana dalam program kerja ini.                          WPC yang kami adakan merupakan sebuah kompetisi yang menitik beratkan pada kemampuan metode penelusuran gua. Jauh sebelum di kenalnya metode SRT (Singgel  Rop Teknis) penelusuran gua masih menggunakan metode prusik. Dari sini kami menggangkat ini untuk di jadikan sebuah ajang kompetisi.  Lomba ini sendiri kami adakan di Wall Climbing POLINES pada tanggal 30-31 Maret 2013. Dengan cakupan peserta pelajar, mahasiswa dan masyarakat  se Jateng DIY.

Buah Cinta Anak Mapala

                                           Pacaran sesama anak mapala itu udah banyak, yang sampai nikah juga udah banyak. Nah loh yang namanya mapala paling terkenal konyol dan seenakke sendiri dan yang bakalan kena getahnya anak anaknya hehe. Salah satu yang pasti bakalan ngefek itu di nama mereka, kayak Eidelwis pasti itu bapak ibuknya mapala. Mahameru, ini pasti orang tuanya suka sama gunung mahameru. Ada juga waktu temenku naek merbabu dia ngeliat anak kecil usia 5th ikutan naik merbabu, gila tu anak pasti bapak ibuknya mapala kalo enggak gak bakalan tu di ijinin anak seusia itu naek gunung. Cerita punya cerita tu anak ngiri sama adiknya yang baru satu tahun udah naik merapi, karena ngeliat adiknya foto di puncak merapi si embak ngerengek minta di ajak naik gunung. Paraaah anak 1th dah diajakin naik gunug,wooy aku seusia itu masih belajar lari, ni anak...