Langsung ke konten utama

Air


Kakak ku Sahal  ( Bletog ) sangat suka dengan elemen alam yang satu ini yaitu air. Dia selalu menjabarkan kelebihan kelebihan air. Kata dia Air itu spesial 

air mampu memecahkan batu yang begitu keras kata dia.

air mampu menyesuaikan dengan tempat dia berada kata dia

walaupun air mampu  berubah wujut, namun dia mampu kembali kewujut  semula kata dia

air mampu menjadi begitu lembut tapi juga mampu menjadi sesuatu yang keras kata dia


Dia begitu bangganya dengan air. Tapi suatu ketika setelah dia menginjak di dunia kerja dia berkata padaku , ternyata air mempunyai kelemahan. Air juga bisa hanya diam  dan stag di suatu tempat. Seperti air yang berada  di sebuah cekungan, yang tidak mampu kemana mana dan tak mampu melakukan apa apa. Suatu saat nanti kita akan di hadapkan pada kondisi yang seperti itu. Kondisi dimana kita terkukung dalam sebuah permasalahan dan tidak mampu melakukan apa apa. Dalam kondisi presure yang sangat kuat dan melelahkan  tidak ada orang yang mampu menolong kita.  Pada kondisi seperti ini air akan mampu keluar dari tempatnya ketika ada terjangan air yang deras melewatinya. Dan itu tidak aka kita temui dalam dunia kerja.

Dari sini dia berpesan kepadaku, kamu jangan seperti air. Kamu harus membekali diri dengan kemampuan yang lebih, karena ketika kamu terjun di dunia kerja tidak aka ada orang yang benar benar mengulurkan tangannya untuk mu. Dan yang mampu menolong dirimu adalah dirimu sendiri. Kebanggaanya dengan air mulai berkurang. Aku bersukur karena banyak bicara dengan banyak orang, aku akan mendapatkan ilmu lebih, akan mendapatkan pengalaman tanpa harus merasakannya ini sebuah bonus menurutku. 

Terimakasih pada mas Bletog atas ilmunya. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang sebuah Nama Rimba

Nama rimba adalah sebuah nama yang dimiliki hampir semua anak pecinta alam. Yang jelas gak ada nama yang bagus dikamus besar nama rimba, kalo gak aneh ya bukan nama rimba namanya. Gak segampang membalikkan tangan untuk mendapatkan nama rimba, ibarat seorang anak yang lahir kedunia yang harus ngejongkrok 9 bulan 10 hari dulu di dalam perut ibu dan ahirnya lahir kedunia dan di anugrai nama oleh kedua orang tua. Nama rimba pun kayak gitu, kita musti ikuan pendidikan dasar pecinta alam yang waktunya udah di tentuin sama panitia baru ketika kita di anggap layak untuk mendapat sebuah nama mereka akan memberikannya kepada kita, dan itu juga menjadikan arti bahwa kita telah menjadi sebuah bagian di antara mereka.

Wapalhi Prusic Competition

Wapalhi Prusic Competition merupakan Program kerja WAPALHI periode 2012-2013. Surat Tugas dari Kepala Suku WAPALHI Andi Purwanto W.10.586.NJ jatuh pada Aditya Bayu W.11.499.WA yang di percaya menjadi Ketua Pelaksana dalam program kerja ini.                          WPC yang kami adakan merupakan sebuah kompetisi yang menitik beratkan pada kemampuan metode penelusuran gua. Jauh sebelum di kenalnya metode SRT (Singgel  Rop Teknis) penelusuran gua masih menggunakan metode prusik. Dari sini kami menggangkat ini untuk di jadikan sebuah ajang kompetisi.  Lomba ini sendiri kami adakan di Wall Climbing POLINES pada tanggal 30-31 Maret 2013. Dengan cakupan peserta pelajar, mahasiswa dan masyarakat  se Jateng DIY.

Buah Cinta Anak Mapala

                                           Pacaran sesama anak mapala itu udah banyak, yang sampai nikah juga udah banyak. Nah loh yang namanya mapala paling terkenal konyol dan seenakke sendiri dan yang bakalan kena getahnya anak anaknya hehe. Salah satu yang pasti bakalan ngefek itu di nama mereka, kayak Eidelwis pasti itu bapak ibuknya mapala. Mahameru, ini pasti orang tuanya suka sama gunung mahameru. Ada juga waktu temenku naek merbabu dia ngeliat anak kecil usia 5th ikutan naik merbabu, gila tu anak pasti bapak ibuknya mapala kalo enggak gak bakalan tu di ijinin anak seusia itu naek gunung. Cerita punya cerita tu anak ngiri sama adiknya yang baru satu tahun udah naik merapi, karena ngeliat adiknya foto di puncak merapi si embak ngerengek minta di ajak naik gunung. Paraaah anak 1th dah diajakin naik gunug,wooy aku seusia itu masih belajar lari, ni anak...